welcome to my space

welcome to my space

sekali lagi selamat datang di blog yang mungkin terkesan sangat biasa sekali..tapi untuk itu saya sangat senang hati jika ada yang mau memberikan masukan
arigatou ^_^

Kamis, 24 Februari 2011

Info Petai China

Petai Cina atau Leucaena lecocephala adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya berjambul berwarna putih atau merah sering disebut sebagai bunga cengkaruk. Bunganya mirip buah petai (Parkia apeciosa) tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan penampangnya lebih tipis. Buah petai cina termasuk buah polong, berisi biji-bijian kecil yang jumlahnya cukup banyak. Petai cina oleh para petani di pedesaan sering ditanam seagai tanaman pagar, pupuk hijau, dan lain sebagainya.
Petai cina cocok hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan air laut. Petai cina di Indonesia hamper saja punahsetelah pernah terserang hama wereng. Perkembangbiakkannya selain dengan penyebaran biji yang sudah tua, juga dapat dilakukan denga stek batang.
Nama local:
Petai cina(Indonesia); kemlandingan, lamtoro (jawa); palanding, peuteuy seong (sunda); kalandiangan (Madura).
Peyakit yang dapat diobati:
Diabetes mellitus, cacingan, gairah seks, luka baru dan bengkak, dan tlubasen (kasura)

23 FEBRUARI BERSAMA SUPIR ANGKOT


23 ferbruari 2011, mungkin tanggal itu tidak berarti apa-apa bagi kebanyakan orang. Tapi, mungkin bagi yang merasa bagian dari beone pasti tahu betapa berkesannya tanggal tersebut.
Mugkin ada yang masih ingat, 23 ferbruari 2011 ertepatan dengan ulang tahun muchee (baca:muchii) yang ke-17. Ehm, sweetseventeen…
Kisah hari itu diawali dengan berakhirnya try out bagi kelas XII. Setelah mengikuti try out fisika, yang kebanyakan siswa tidak menyukai karena kadar kesulitannya yang tidak bisa diendung, beone pun segera memulai perjalanan menuju rumah muchee yang terbilang jauh dengan mencharter angkot untuk lebih mengifisiensikan waktu dan biaya. Bagi saya yang terkadang kesulitan mendapat izin keluar pun akhirnya harus pulang ke rumah dulu untuk meminta izin. Berjalan kaki bersama Andi menuju rumah diselingi sinar matahari yang sangat menyengat hari itu merupakan salah satu upaya yang patut diperhitungkan. Dan akhirnya,,,Alhamdulillah diizinkan juga. Mengajak teman ke rumah untuk meminta izin merupakan salah satu cara strategis untuk mendapatkan izin itu sendiri.Saya dan Andi pun menuju rumah muchee yang jauh itu. Dengan dua kali naik angkot jurusan kota dan jurusan mata.
Sesampainya di rumah muchee, teman-teman yang lain ternyata sedang menonton video dan yang lainnya menunaikan sholat dhuhur. Saya dan Andi sadar bahwa kami belum menunaikan kewajiban kami. Segeralah kami melaksanakannya.
Setelah itu, sampailah kami pada acara inti yang telah dinanti-nantikan sejak tadi, yaitu makan-makan. Makan bersama beone memang menyenangkan, karena saya makan bersama saudara-saudara saya.
Setelah acra makan-makan selesai, yang lain beristiraha sedangkan teman-teman yang lainnya  bermain boneka. Entah bagaimana, anak XII SMA bermain boneka Barbie+ membuat videonya. Mareka yang terlibat di dalamnya adalah Andi, Lisa, Nuri, Ayu, Tamy, Kikoy. Tidak terlupakan dChovy yang menjadi tim cameramen merekam aktifitas ababil mereka. (red: ababil = abege labil).
Saya cukup memaklumi keababilan mereka yang sedang kambuh berhubung tiga hari belakangan ini kami melalui masa-masa yang mungkin dikatakan berat. Try Out persiapan Ujian cumin Nasional. Saya  hanya berharap keababilan itu tidak mempengaruhi cara pikir mereka yang selayaknya cara pikir anak SMA.
Nah, satu lagi yang paaaaaaaling berkesan dalam kunjungan perayaan ulang tahun muhee kali ini. Saat kami hendak pulang ke rumah, kami meminta salah satu teman (red:alan) untuk mencarikan kami angkot jurusan wua-wua untuk dicharter. Dalam proses penungguan kami, mampirlah angkot jurusan mata yang berniat mengantar kami sampai kota. Sayang sekali, kami menolaknya mengingat kami telah memesan angkot jurusan wua-wua untuk dichartar. Tapi supir angkot jurusan mata tak menerima penolakan kami. Mungkin bisa menyimak sedikit percakapan yang berlangsung saat itu.
Sang supir bertanya kami mau ke mana,
Kami menjawab bahwa kami mau ke wua-wua,
Sang supir berkata bahwa tidak ada mobil wua-wua karena derah itu kawasan utuk mobil jurusan mata,
Kami berkata bahwa kami sudah mencharter mobil jurusan wua-wua sebelum dia datang,
Sang supir bertanya lagi apakah kami akan turun satu per satu,
Kami menjawab bahwa kami memang akan turun satu per Satu,
Sang supir pun berargumen, kalau kami turun satu per satu itu berarti kami bukan mencharter mobil,
Dan adu argument pun berlangsung. Sang supir yang bersikera dengan argumennya bahwa yang kami maksud berarti bukan mencharter mobil dan dia juga bersikeras bahwa angkot jurusan wua-wua tidak boleh memasuki daerah itu karena hanya dikhususkan untuk angkot jurusan mata. Dan untuk menunjukkan hal itu, dia menunggu samapi angkot yang kami pesan datang.
Setibanya angkot jurusan wua-wua, sang supir yang sebelumnya berada di dalam angkotnya sendiri sontak seolah naik darah. Dia keluar dengan amarahnya yang meluap-luap. Aku merasakan hawa panas di sana. Setiap orang yang berlau lalang pun berhenti dan memusatkan perhatiannya pada supir angkot yang sedang marah dan tertutama pada kami yang merupakan orang-orang yang terlibat dalam masalah ini. sang supir langsung memarah-marahi supir angkot jurusan wua-wua dan juga memarahi kami, meremehkan attitude kami, menganggap kami pelajar yang tidak terpelajar. Dia juga berkata bahwa dia hendak membuat supir angkot jurusan wua-wua yang dianggapkanya telah kurangajar memasuki wilayah yag bukan wilayahnya. Suatu hal yang terlalu dibesar-besarkan jika dengan penyelesaiannya adalah pemukulan , karena awalnya hanya kesalahpahaman dalam hal wilayah teitorial angkot.
Kami sebenarnya mnegaku salah karena wilayah tersebut memang bukanlah wilayah untuk angkot jurusan wua-wua. Tapi sayang, untuk berbicara baik-baik pun rasanya akan mnedapat resppon yang berkeblikan dari yang diharapkan. Untuk mencari aman, kami pun pergi ke rumah bibi salah satu teman kami (red:alan), dalam artian kami tidak lepas tangan karena teman-teman yang lain, ikhwannya, berusaha untuk berbicara baik-baik pada supir angkot tadi. Sedangkan supir angkot jurusan wua-wua yang tak tahu apa-apa hanya bisa bungkam, karena sebenarnya dia hanya tahu bahwa mobilnya hendak dicharter.
Waktu saat itu rasanya berjalan sangat lama. namun, tak lama setelah itu dataglah pak guru yang ternyata tinggal tak jauh dari TKP. Entah bagaimana, pak guru yang memang berwatak tenang hanya berbica dengan supir angkot itu diselingi dengan sedikit senyum, eeh supir itu seolah langsung luluh. Kami pun segera menghampiripak guru, menyalim tangannya, dan yang utama meminta maaf pada supir angkot tersebut, dan akhirnya kami bisa pulang kembali.
Karena rasa shock dan takut hal tersebut terjadi dua kali dalam waktu yang sama, kami pun enggan naik angkot yang ada di sana. Sebagai solusi, Alan pun degan ikhlas mengantarkan kami hingga daerah kota dengan meminjam mobil bibinya. Meskipun bertumpuk-tumpukan di dalam mobil, setdaknya itu bisa menjadi sedikit lebih ama dari pada naik angkot lain dan dapat masalah yabg serupa.
Naah, dari peristiwa di atas intinya pelajarn yang bisa kita petik adalah “kalau mau mencharter mobil atau angkot bilang saja turun sekaligus, bukan turun satu per satu. Dan yeng paling terpenting adalah memberikan senyum terbaik kepada supir biar tidak mendapat masalah”xixixixixixiii (^_^) V