Hujan Dadakan

For beone, mungkin ada yang ingat peristiwa ini. ini terjadi sewaktu beone masih kelas X. Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya. Beone tidak punya tugas individu, yang ada hanya tugas kelompok (meskipun sebenarnya bisa dikerjakan sendiri-sendiri, hanya saja terlalu over dalam hal kekompakkan). Termasuk ulangan satu ulangan semua. Itu juga berarti tidak ulangan satu maka tidak ulangan semua.(sebaiknya bagian yang ini tidak perlu dijadikan percontohan).
Peristiwa ini berhubungan dengan ulangan psikomotor bahasa inggris- saat itu guru menyuruh kami mendeskripsikan gambar di depan kelas, dan gambar yang akan dideskripsikan adalah gambar bebas- jadi suka-suka. Waktu yang di berikan untuk persiapan ulangan itu cukup lama beberapa hari, atau mungkin seminggu (sebenarnya saya lupa berapa lama tepatnya. Tapi, itu bagian yang penting).

Saya sudah siap dengan gambar amoeba dan beberapa hal yang bisa dipaparkan tentag amoeba. Saat itu saya sudah latihan berulang-ulang, bahkan mungkin hapal dengan titik komanya. Begitupun dengan teman-teman yang lain. Sepertinya mereka juga sudah siap dengan gambar mereka.

Tapi, tidak tahu hujan atau angin topan dari mana yang membuat mereka puny aide yang saat itu mereka anggap ide yang bagus untuk membatalkan ulangan hari itu. Rencana mereka membasahi gambar-gambar yang sudah mereka siapkan sebelumnya dengan air aqua, dan berkata bahwa semua gambar-gambar itu basah terkena air hujan sehingga mereka tidak bisa pemaparan hari itu. Mereka minta ulangannya ditunda, karena saat pemaparan harus membawa serta dengan gambar yang akan dipaparkan. Untungnya saat itu tidak membiarkan mereka membasahi gambarku. Bukan bermaksud untuk tidak kompak,tapi gambar itu cukup sulit karena gambar itu saya gambar sendiri, jadi sangat sayang sekali untuk dibasahkan.

Dan sayang sekali juga karena ternyata pak guru sangat tahu bahwa insiden basah-basahan itu hanya rekayasa fiktif belaka dan rencana untuk membatalkan ulangan mata pelajarannya. Pak guru lalu marah dan melapor pada wali kels dan pengelola kelas karena merasa tidak dihargai. Sekali lagi, saat itu awalnya kami tetap merasa tidak terjadi apa-apa.

Pak guru kemudian tidak mau lagi memberikan ulangan dan bahkan tidak mau ngajar lagi (itu kalau saya tidak salah ingat, harap maklum dengan ingatan saya ini-_-“).
Tapi, pak guru masih memberikan kesempatan bagi siapa saja yang ingin mendapatkan nilai di raportnya untuk tetap maju memaparkan gambarnya. Saat itu ada beberapa orang yang sebenarnya siap untuk maju, tapi disituasi seperti itu rasanya sulit sekali. Beone itu kompak, jadi tidak mungkin lima orang yang maju dan mendapatkan nilai sedangkan yang lain hanya menonton dan tidak mendapatkan nilai. Beone itu kompak, jadi tidak ada hukum seperti itu. Meskipun sebenarnya tidak perlu sampai seperti itu juga. Tapi, kalau kamu masih menganggap beone pasti tidak boleh mendapat nilai sedang temanmu yang lain tidak. Adil tidak adil.

Dan saat saya maju saya tidak bisa memaparkan lagi. Saya lupa pada semua materi pemaparan yang sudah saya ingat sebelumnya. Saya hanya bilang “I’m sorry my friend…*****” dan blalabla…… sepertinya bagian ini tidak perlu dilanjutkan,karena cukup memalukan.hihihi

Itu merupakan salah satu dan banyak kenakalan yang beone lakukan. Meskipun ini bukan sesuatu yang baik untuk dijadikan contoh, tapi setidaknya ini salah satu cerita bisa diceritakan dari beone. Pelajaran untuk menghargai orang lain dan tetap menjaga kekompakan di mana pun dan kapan pun.

^-----^
Love u all, my beloved Beone …..